Sabtu, 20 Juli 2013

Melayani Maba dengan Cinta dan Kerja


Assalamualaikum Wr Wb

Saudara saudaraku......

Tahukah kita bahwa kita telah kedatangan tamu istemewa di kampus kita. Tamu tersebut adalah mahasiswa baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mahasiswa yang akan menjadi calon calon mujahid baru masa depan bangsa. Tentunya ini merupakan ladang dakwah kita bersama yang jika kita abaikan dan tinggalkan akan membuahkan sebuah keruguian dan penyesalan dalam diri kita sebagai aktivis dakwah kampus. Tapi sebaliknya jika kita isi ladang dakwah ini maka berkah melimpah insyaAllah akan datang kepada kita.

Momentum penyambutan mahasiswa baru sendiri merupakan sebuah momentum yang sangat penting bagi sebuah lembaga dakwah kampus, karena disini kita harus menjalankan misi dakwah kita yaitu melayani umat. Melayani dengan ikhlas, melayani dengan cinta, dan melayani dengan kerja agar mereka sang tamu merasa nyaman untuk tinggal, belajar, atau bahkan sampai mau berdakwah bersama sama kita nantinya. Kalau kita sering mendengar tamu adalah raja, tapi sesungguhnya mahasiswa baru ini lebih dari raja. Mareka adalah saudara kita, mereka adalah titipan Allah SWT yang insyaAllah dititipkan ke kita, untuk kita bantu ketika mereka membutuhkan informasi terkait kampus.

Saudara saudara sekalian.....

Mari kita ucapkan “Selamat Datang Saudaraku” kepada mereka mahasiswa baru. Dan mari kita luruskan niat kita bahwa agenda atau program yang kita lakukan ini semata mata karena Allah SWT. SDS 2013 bukan sebuah ajang pencitraan dan prekruitan mahasiswa baru seperti yang banyak orang bilang, melainkan sebuah ajang penyambutan dan bantuan cinta kasih kita kepada mahasiswa baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sudah menjadi kewajiban kita saling membantu sesama muslim, karena sesungguhnya mereka (Maba) adalah saudara kita, saudara se akidah yang memang perlu kita sambut dan bantu dengan cinta. InsyaAllah jika dakwah kita adalah nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk) dan li I’laai kalimatillah (meninggikan kalimah Allah), Allah akan mengabulkan segala doa doa serta memudahkan kerja kerja dakwah kita untuk melayani mahasiswa baru di kampus tercinta ini.

Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al Hasyr : 9)

Ayat di atas jelas menggambarkan begitu indahnya tali persaudaraan yang diikat dalam satu kesatuan ideologi yaitu Islam. Kalau kaum Anshar bisa menerima serta mencintai kaum Muhajirin yang hijrah ke tempatnya. Selain itu kaum Anshar melayani serta membantu kaum Muhajirin pada kala itu. Kita pun perlu seperti mereka. Kita perlu menyambut mahasiswa baru dengan cinta dan rasa kebahagiaan, karena sesungguhnya kita telah dipertemukan dan dipersaudarakan oleh Allah dengan skenario skenarioNya di tempat yang insyaAllah menjadi awal kesuksesan pergerakan dakwah kita. Kita yakin jika pelayanan dakwah kita sesuai taujihat (arahan-arahan) rabbaniyyah wa-nnabawiyah (Rabb dan Nabi), kegiatan SDS 2013 akan dimudahkan dan disukseskan oleh Allah SWT, insyaAllah.

Saudara saudara sekalian....

Syukur tak terkira kita haturkan kepada pemilik hati yaitu Allah SWT. SDS 2013 ditakdirkan Allah SWT jatuh di bulan yang penuh berkah dan cinta yaitu bulan Ramadhan. Alhamdulillah kita bisa mewakafkan beberapa waktu, tenaga, dan fikiran kita untuk agenda yang insyaAllah mulia ini. Kita bisa bertemu dan menyambut mereka (Maba) dengan senyuman ikhlas karena Allah. Dan di universitas inilah mereka akan menemukan bagaimana ilmu agama dan sosial bersatu padu menjadi ilmu yang besar. Itulah sebabnya kita panitia SDS 2013 mengangkat Tema SDS 2013 “Ibadah, Cinta, Kerja”. Karena inilah nilai nilai inti yang ada di benak kita sebagai aktivis dakwah. Yang dimana ke tiga nilai inti inilah akan kita pakai untuk melayani calon calon mujahid baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kita sesungguhnya yakin apa yang kita telah kerjakan di SDS 2013, mulai dari melayani mereka mahasiswa baru, memangkas waktu kita untuk kegiatan ini, menguras fikiran kita untuk mengurusi kegiatan ini juga merupakan “IBADAH” di sisi Allah SWT, insyaAllah. Setelah Ibadah, tema kita adalah “CINTA”. Cinta adalah bahasa universal yang mudah di pahami oleh seluruh semesta. Cinta inilah yang melahirkan semua kebaikan di muka bumi. Keniscayaan akan senantiasa di raih, jika kerja kerja dakwah kita termotivasi cinta kepada Allah SWT. Umar ibn Aziz ketika menjadi khilafah pada kala itu memakai cinta untuk membangun dan melayani rakyatnya. Semuanya terayomi dengan bingkai cinta  yang di rajut oleh sang pemimpin yaitu Umar ibn Aziz. Sehingga dalam dua tahun ke khalifahannya tidak ada lagi rakyat yang menerima zakat. Mereka semua merasa adil dan sejahtera, itulah kekuatan cinta. Dan yang terkahir adalah “KERJA”. Kerja merupakan kunci semua keberhasilan, tidak ada keberhasilan nyata tanpa dilakukan dengan kerja nyata. Apalagi kerja yang kita lakukan merupakan misi suci insyaAllah, misi melayani umat. Dimana kerja kita di SDS 2013 adalah murni membantu mereka mahasiswa baru menemukan banyak informasi terkait kampus dan lain lain, bukan sebagai ajang prekruitan organisasi.

Saudara saudaraku sekalian.....

Saya sebagai ketua pelaksana SDS 2013 menghimbau kepada seluruh panitia SDS 2013 untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa baru. Karena kita harus selalu dekat dan melayani mereka. Mengutip kata kata ketua LDK 2012 Ilham Fauzi “setiap orang yang antum bantu akan membantu antum ditempat lain, di lain waktu atau didunia lain (jannah)”. Mari kita jaga juga kedisiplinan kerja kerja dakwah kita di kegiatan ini. Iqob yang kita sepakati jika telat dan tidak disiplin tidak seberapa jika dibandingkan harta yang dikeluarkan oleh pejuang pejuang Islam dalam memperjuangkan agama ini. Hanya karena cintaNyalah kita mampu ikhlas, kuat, dan mampu melayani mereka dengan baik. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar !!!, Selamat Datang Saudaraku.

Wallahu’alam ,  semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya dan antum sekalian

Penulis
Pandu Wibowo (Ketua Pelaksana SDS 2013)

Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Minggu, 07 Juli 2013

Perkenalkan Nama Kami LDK Komda FISIP


Ikhwan wa akhwat fillah, menjelang datangnya bulan kemenangan (Ramadhan) ini, lokomotif dakwah kita yang bernama LDK Komda FISIP telah berusia 3 bulan 16 hari. Dan kita sebagai kader kader LDK Komda FISIP tidak henti hentinya bersyukur kepada Allah swt yang telah mempertemukan kita dalam satu lingkaran cinta. Dimana didalam lingkaran cinta tersebut ada sebuah misi, misi yang sangat mulia yaitu dakwah Islamiyah.
Kita adalah generasi baru FISIP UIN Jakarta, generasi baru yang memperjuangkan dakwah melalui komisariat dakwah FISIP atau yang  kita kenal sebagai LDK Komda FISIP. Lalu kita bersama sama ikut mengawal jalannya dakwah di FISIP, dan sekarang... dan sekarang... dan sekarang kita siap menjadikan FISIP UIN Jakarta menjadi ladang dakwah kita bersama, sehingga nilai nilai Islam yang ada di Al Qur’an dan As Sunnah bisa tertanam di seluruh mahasiswa, dosen, serta pegawai FISIP UIN Jakarta.

Ikhwan wa akhwat fillah...

Tahukah antum sekalian bahwa awal terbentuknya LDK Komda FISIP hanya 5 orang, yang terdiri dari 1 akhwat dan 4 ikhwan. Tapi Alhamdulillah dengan restu Allah swt, Allah telah memberi kita kemudahan dalam dakwah Islamiyah ini. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kader kader LDK Komda FISIP bertambah dan terus bertambah. Dan sekarang jumlah kader kita sudah tersebar di semua jurusan FISIP, baik itu Ilmu Politik, Hubungan Internasional, dan Sosiologi.  Jumlah kader dan simpatisan kita sekarang semakin banyak, itu semua tidak lepas dari pertolongan Allah swt. Karena pada hakikatnya dakwah itu akan terus tumbuh dan berkembang. Kita harus yakin lahirnya dakwah di FISIP merupakan isyarat besar bahwa kemenangan nyata Islam akan segera ada di fakultas yang kita cintai ini.
Melakukan dakwah itu tidak semudah yang kita fikirkan. Mengutip kata kata Alm Ustad Rahmat Abdullah: “Dakwah itu sakit, dakwah itu akan menguras segala tenaga, waktu, dan pikiran kita”. Tapi dari getirnya dakwah tersebut kita bisa meneguk sebuah cintanya Allah yang begitu besar kepada kita, karena JannahNya telah menunggu. Tahukah kita tidak pernah ada dalam sejarah nabi-nabi itu satu model kehidupan yang ringan. Tidak pernah ada hidup yang santai, hidupnya selalu keras. Tapi mereka selalu santai dalam menghadapi tantangan yang keras itu. Tahu kenapa? Karena mereka memiliki cinta yang begitu besar dalam dakwah Islamiyah ini. Maka dari itu kita harus belajar dari sejarah pendekar pendekar dakwah di dunia ini, bahwa dakwah yang dilakukan dengan sungguh sungguh akan membuahkan hasil kemenangan dakwah yang nyata.

Ikhwat wa akhwat fillah...

Saya memiliki sebuah pertanyaannya besar seandainya seluruh mahasiswa yang suka dakwah di beri pilhan, dimanakah mereka ingin menimba ilmu dan berdakwah? Maka saya ingin mereka semua mencatatnya tebal tebal bahwa mereka ingin menimba ilmu dan berdakwah di FISIP UIN Jakarta. Karena di fakultas inilah mereka akan menemukan bagaimana orang orang memadukan ilmu sosial dan agama (Islam) untuk membangun bangsa dan negara. Dan di fakultas inilah mereka akan menyaksikan betapa indahnya berdakwah bersama kita semua. Itulah sebabnya kita mengangkat jargon Komda kita yaitu “ISLAM: Iman, Sabar, Luar biasa, Amanah, dan Mulia”, karena inilah nilai nilai yang ada di dalam jiwa pemuda pemudi Indonesia. Dan jika nilai nilai itu dihidupkan kembali, kita Insyaallah bisa menjadikan FISIP UIN Jakarta menjadi salah satu mercusuar dakwah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ikhwan wa akhwat fillah...

Detik bulan kemenangan (Ramadhan) akan datang. Ini saatnya kita berintropeksi diri kembali serta memperbaiki apa yang kurang dalam diri kita. Ini adalah Ramadhan pertama yang dirasakan LDK Komda FISIP. Saya menghimbau kepada seluruh kader LDK Komda FISIP yang pulang kampung ke Gorontalo, Bengkulu, Padang, Serang, Cirebon, Lamongan, dan sekitar Jabodetabek bisa mengisi waktu Ramadhan ini dengan sebaik baiknya. Sesungguhnya asal kita dari daerah daerah yang jauh dan berbeda beda, ada yang mewakili Pulau Sumatra, Sulawesi, Jawa, tapi Allah memberi kita petunjuk untuk datang bersama sama serta berkumpul untuk menimba ilmu di sebuah pusat ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Dan di kota inilah kita bersama sama belajar di Universitas dan Fakultas yang sama sehingga kita bisa bersama sama juga bisa bersinergi dalam misi dakwah ini.
Mari lihat kami, mari dengar kami, dan mari perhatikan kami “Perkenalkan Nama Kami LDK Komda FISIP”, sebuah lembaga dakwah yang telah lahir untuk menjalan proyeknya Allah di fakultas kami yaitu dakwah. Tapi sesungguhnya yang kita ingin perkenalkan bukan sekedar nama melainkan sebuah ideologi, ideologi yang mampu menjadi solusi dari segala permasalahan yaitu Islam.

Ikhwan wa akhwat fillah...

Mari kita tanamkan visi LDK Komda FISIP ke dalam diri setiap kader kader kita yaitu membentuk muslim yang berintelktualitas dan saling bersinergi dalam dakwah Islamiyah. Karena sesungguhnya kita harus menjadi calon calon pemimpin dan pemandu bagi agaman, bangsa dan negara kita di masa depan. Rasulullah pada usia yang muda telah dipercayai Allah menjadi Rasul, Solahudin Al Ayubi pada masa muda bisa menaklukan konstatinopel, Hasan Al Bana pada usianya 28 tahun bisa membentuk gerakan dakwah terbesar di dunia, Ikhwanul Muslimin, dan M. Natsir pada masa mudanya sudah terfikirkan membentuk wadah persatuan umat Islam melalui Masyumi. Dan sekarang kita... dan sekarang kita... dan sekarang kita harus bisa menjadi pemuda muslim yang bisa berguna bagi agama, bangsa, dan negara di masa depan nanti.  Dan sebelum beranjak kesana mari kita bersama sama mensukseskan investasi pohon pohon dakwah kita di FISIP UIN Jakarta dengan kerja kerja nyata dakwah kita. Sehingga kita, Insyaalllah sebentar lagi akan memanen pohon pohon dakwah yang telah kita tanam 3 bulan yang lalu. Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar !!!
Marhaban Ya Ramadhan



Penulis: Pandu Wibowo

Sabtu, 08 Juni 2013

Biografi (Riwayat Hidup) Pandu Wibowo

Riwayat Hidup - Pandu Wibowo

Nama Lengkap : Pandu Wibowo
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta. 26 April, 1994
Agama : Islam
Nama Orang Tua : Rully Cossad dan Yuliati
Riwayat Pendidikan
1999: SDN 05 Pagi, Kayumanis, Jakarta Timur
2000: SDN Jatiluhur 2, Jatiasih, Kota Bekasi
2005: SMPN 24 Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi
2008: SMAN 11 Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi
2011: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman Organisasi
2005 – 2006 OSIS (Organisasi Intra Sekolah) SMPN 24 Bekasi
2005 – 2006 PMR (Palang Merah Remaja) SMPN 24 Bekasi, Wakil Ketua Umum
2006 – 2007 IRMAS (Ikatan Remaja Masjid)
2008 – 2009 OSIS SMAN 11 Bekasi, Ketua Kordinator Bakat dan Seni Siswa
2008 – 2009 ROHIS SMAN 11 Bekasi
2008 – 2009 Krenibels (Kreatif Seni) SMA 11 Bekasi, Wakil Ketua Umum
2010 – 2013 KARIR (Komunitas Remaja Islam Rabbani), Sekretaris Jendral
2011 – 2012 HDMI (Himpunan Diskusi Mahasiswa Indonesia), Ketua Umum
2013 – 2014 LDK (Lembaga Dakwah Kampus) UIN Syahid, Ketua Umum/Mas’ul LDK KomDa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2013 – 2014 HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Menteri Keilmuan

Sabtu, 13 April 2013

Kampus Kita Merupakan Ladang Dakwah Kita


Pandu Wibowo
LDK Komda FISIP
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Salah satu keberhasilan dakwah kita adalah mau bersabar dan terus berjuang di jalan dakwah ini. Kita sebagai mahasiswa dimana akan menjadi cikal bakal pemimpin harus memiliki target dakwah di kampus kampus, yakni li I’laai kalimatillah (Meninggikan Kalimah Allah). Dakwah di kampus itu ibarat mengarungi samudera di laut Indonesia. Mengapa saya katakan seperti itu? Di kampus banyak sekali orang orang yang pintar dan kritis terhadap sesuatu. Multi etnis pun ada di kampus kita, ada mahasiswa yang berasal dari daerah mana mana. Dari beragam mahasiswa di kampus kita itu merupakan ladang dakwah kita, mari kita satukan mereka menjadi satu ikatan persaudaraan. Mari kita nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk) kepada saudara saudara kita di kampus.
Dakwah itu tidak sepenuhnya lancar, banyak karang dan ombak yang terkadang menggoyahkan kapal dakwah kita. Tapi dengan ukhwah yang kuat dan keistiqomahan kita terhadap dakwah di kampus ini akan membuat kapal dakwah ini menjadi kuat. Jika pergerakan dakwah kita sesuai dengan irsyadat (bimbingan) dan taujihat (arahan-arahan) rabbaniyyah wa-nnabawiyah (Rabb dan Nabi), kita akan dimenangkan oleh Allah SWT, Insya Allah.
LDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan salah satu kapal dakwah kita, dimana kapal itu telah di bentuk oleh Allah, dan Allah sendiri yang memilih nahkoda dan awak awaknya. Kita merupakan satuan yang utuh yang telah di berikan amanah oleh Allah untuk berdakwah dan berdakwah. Usia kita memang masih muda, diri kita memang masih belum sekuat da’i da’i di Indonesia, tapi perlu antum ingat sekalian Allah sedang melatih kita semua untuk menjadi pemimpin dan pejuang pejuang dakwahnya. Kita di latih dari mulai lingkup yang kecil yaitu kampus, setelah itu lingkungan, dan negara. Mungkin saja nanti di antara kita akan lahir ustad dan ustadzah yang siap berdakwah di tingkat pemerintahan. Perlu kita ingat ghayah (target akhir) dakwah kita bukan hanya di kampus melaikan dunia.
Saudara saudara ku sekalian jadilah pemenang dalam setiap tantangan, Allah akan sangat senang jika kita semangat dalam menerima tantangan tantangannya. Organisasi organisasi dakwah di kampus kampus banyak, tapi marilah kita berlomba lomba dalam mendapatkan kebaikan dengan mereka. Sikap intelek para mahasiswa di kampus bisa menjadi ujian bagi kita, mereka terkadang mengeritik dan mengejek langkah dakwah kita. Entah apa yang kita perbuat sehingga mereka seakan mengasingkan dakwah kita. Tapi perlu kita ingat, Rasul pernah menagatakan Islam itu asing, dan akan kembali asing pada zaman seperti kita. Inilah tugas kita, kita harus buktikan bahwa Islam adalah agama yang paling benar di antara agama agama yang lain.
Dalam Al Quran dikatakan bahwa “Hai orang orang yang beriman, jika kaliang menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengukuhkan kedudukan kalian” (QS. Muhammad {47}: 7). Kita harus percaya bahwa Allah akan menolong kita jika kita terombang ambing oleh ombak cobaan dakwah kita. Kita ini ada di dalam kapal dakwah yang sedang mencari tujuan yaitu pulau yang indah. Sebelum kita menemukannya kita pun harus melewati karang dan ombak, maka dari itu bangunlah kapal dakwah ini dengan kuat dan terjanglah karang dan ombak sehingga kita bisa menemukan target kapal dakwah kita yaitu pulau yang indah melainkan surganya Allah SWT.
Insya Allah, jika kita dinilai Allah sebagai pemenang, Allah akan memberikan kemenangan yang dinilai oleh manusia. Hamasah, Allahuakbar Allahuakbar

@pandu_wibowo

Sabtu, 23 Maret 2013

Siapakah yang Akan Menguasai FISIP ???


Pandu Wibowo
Mahasiswa Ilmu Politik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Siapakah yang Akan Menguasai FISIP ???
Pesta demokrasi kampus atau di kenal dengan nama Pemira di kampus kampus akan segera di mulai. Khusus untuk FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pemira akan di laksanakan dalam waktu dekat ini. Penulis akan mecoba mengajak pembaca untuk mengetahui gambaran sementara siapa kandidat yang akan berpeluang menang. Tulisan ini tidak akan menyebutkan nama dari kandidat mana yang akan berpeluang menang, melainkan akan membahas peta kekuatan politik di Pemira FISIP.
Melihat konteks pemilih di FISIP UIN Jakarta kita bisa temui beberapa hal yang menarik. Saya akan membagi beberapa pemilih menjadi 3:
Pertama, “pemilih loyal”. Pemilih loyal yang saya maksud adalah pemilih yang tidak memikirkan kinerja baik atau kurang baiknya kandidat, yang terpenting kandidat tersebut bisa memperjuangkan harapan dan ideologi pemilih setelah menjadi ketua dan wakil BEM. Melirik  FISIP sendiri basis basis pemilih loyal cendrung berasal dari organisasi oraganisasi luar kampus seperti HMI, PMII, dan IMM. Walau Pemira di kampus tidak membawa bawa partai kampus, tapi masing masing kandidat dan masanya yang bisa jadi berasal dari ke tiga organisasi itu berpeluang menjadi lumbung suara utama di Pemira. Jadi jika masing masing dari ketiga oraganisasi itu memiliki kader kader yang cukup banyak, bisa menjamin lumbung suara kandidat yang didukungnya di Pemira.
Kedua, “pemilih atas dasar kerjasama atau kontrak politik”. Pemilih ini cendrung berasal dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang memiliki anggota cukup banyak di dalam struktur UKM tersebut. Jadi dalam sosialisasinya masing masing kandidat melakukan kerjasama dengan beberapa UKM kampus dengan berbagai kontrak politik. Jadi setelah pihak UKM melakukan kerja sama dengan kandidat, mereka melakukan kesepakatan. Anggota yang berasal dari UKM tersebut akan mendukung kandidat dan jika kandidat tersebut menang di Pemira, kandidat tersebut akan memberikan jabatan kepada beberapa anggota UKM dikepengurusan BEM Fakultas dan jurusan untuk membangun Fakultas dan Jurusan bersama sama.  Kerja sama ini sebenarnya sah sah saja, karena kerja sama ini bertujuan untuk sama sama membangun Fakultas dan jurusan.
Ketiga, “pemilih mengambang”. Pemilih mengambang inilah yang sulit di tebak, karena pemilih ini mungkin bukan berasal dari UKM atau organisasi lainnya, melainkan mereka tidak mengikuti kegiatan tersebut. Kemudian kandidat manakah yang akan mereka dukung ? Kita bisa analisis ini dengan beberapa teori, salah satunya adalah teori Rational Choice. Teori ini mengatakan bahwa sebelum individu memilih sesuatu, individu tersebut akan memikirkan keuntungan dan kerugiannya terlebih dahulu. Melihat konteks FISIP, pemilih mengambang ini bisa dikatakan adalah pemilih sesungguhnya. Karena mereka memilih bukan karena ikatan organisasi atau UKM, mereka ingin memilih tapi mereka tidak mau terjun ke politik kampus . Pemilih mengambang ini cendrung ingin merasakan hasil kerja kandidat saja setelah menang di Pemira.
Kembali ke judul tulisan “Siapakah yang Menguasi FISIP ???”. Yang akan menguasai atau yang akan menang Pemira adalah kandidat yang bisa merangkul semua golongan baik itu dari organisasi manapun, UKM, dan seluruh mahasiswa FISIP. Para pemilih cendrung akan memilih kandidat yang netral dan jika menang bisa mengajak kandidat lain yang kalah dan masanya untuk sama sama membangun FISIP satu tahun kedapan. Selain itu prestasi dan nama masing masing kandidat bisa menjadi modal untuknya agar bisa menarik hati para pemilih. Pemilih FISIP berbeda dengan pemilih rakyat biasa, karena mereka berasal dari orang berpendidikan dan tahu mana yang baik dan buruk. Prestasi yang dimiliki masing masing kandidat pun bisa menjadi tolak ukur bagi mereka ketika memimpin kepengurusan BEM FISIP satu tahun kedepan.
Pesan penulis adalah kandidat yang menang nanti harus bisa melakukan program kerja dengan benar, jangan sampai program kerja berhenti ditengah jalan atau sama sekali tidak berjalan. Kemudian bagi kandidat yang menang nanti, mereka harus bisa merangkul semua mahasiswa FISIP baik dari kandidat yang kalah, UKM, dan mahasiswa FISIP untuk membangun dan mendukung program kerja BEM dengan bersama sama. Dan yang terakhir yang paling penting kandidat yang menang harus menepati janji janjinya dan menjalankah perogram kerja dengan jujur dan amanah.

Pandu Wibowo
Mahasiswa jurusan Ilmu Politik
Ketua Himpunan Diskusi Mahasiswa
Twitter: @pandu_wibowo

Minggu, 10 Maret 2013

Masa depan PDIP, Golkar, dan PKS lebih Cerah Ketibang Partai Lainnya



Masa depan PDIP, Golkar, dan PKS lebih Cerah Ketibang Partai Lainnya

Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan di bentuk oleh sekelompok warga negara secara sukarela atas dasar cita cita yang sama yaitu membuat negara sejahtera. Partai politik adalah kendaraan politik dalam ruang lingkup Demokrasi untuk mendapatkan kekuasaan (power) di sebuah negara. Tapi seiring berjalannya waktu partai politik terbagi manjadi 2 kekuatan besar, yakni partai masa dan partai kader. Dalam tulisan dan analisis ini penulis akan mengajak pembaca melihat masa depan partai kader dan partai masa.
Sebelum kita melihat masa depan partai masa dan partai kader di Indonesia, mari kita lihat deinisi dari kedua partai tersebut.
Partai masa adalah partai yang mengutamakan kuantitas maupun simpatisan partai dan pada umumnya mereka berasal dari bermacam macam lini aliran politik, karena ideologi yang di anut atau di emban oleh partai masa tidak menjadi perhatian bagi partai ini. Ideologi partai masa cendrung tidak jelas karena partai ini lebih mementingkan masa ketibang mempertahankan ideologi.
Partai kader adalah partai yang megutamakan kuantitas maupun simpatisan partai dan pada umumnya partai ini tidak segan memecat anggota jika melangggar dari norma partai. Partai kader merupakan partai yang mengutamakan ideologi partai sebagai kekuatannya ketibang masa yang di dapat, jadi tidak heran jika partai kader selalu kalah dengan partai masa dalam pemilu. Tapi menurut saya walaupun kalah dengan partai masa partai kader lebih memilih masa depan paling cerah ketibang beberapa partai masa yang ada di Indonesiam, karena jika kader kader yang didapat partai kader setiap tahun bertambah akan membuat partai ini semakin solid dan akan kader kader yang banyak tersebut akan menyumbangkan suara setianya di pemilu.
Melihat konteks Indonesia, Indonesia memiliki banyak sekali partai politik. Semenjak jatuhnya rezim Orde Baru aspirasi politik masyarakat Indonesia sangat besar. Tapi walaupun banyak sekali partai politik di Indonesia, partai partai politik tersebut sayangnya tidak memiliki idoelogi yang jelas. Mereka lebih megutamakan mendapat masa yang banyak ketibang memperjelas ideologinya. Dari fenomena tersebut timbulah sebuah pertanyaan apakah partai masa akan terus menang dari partai kader walau ideologi yang dianut partai masa tidak jelas?. Pertanyaan yang kedua apakah partai kader mampu mengalahkan partai masa di masa depan ? Dari dua pertanyaan tersebut mari kita analisis  berasama.
Saya sebagai penulis melihat hanya ada 3 partai politik yang memiliki masa depan cerah dari banyaknya partai politik di Indonesia. Partai partai politik tersebut antara lain adalah Golkar, PDIP, dan PKS. Ketiga partai ini merupakan payung politik yang sangat kuat dan tidak bisa hancur walaupun masalah yang diterima. Kekuatan yang dimiliki ketiga partai ini tidak lepas dari kader kader partainya yang mampu menjalankan mesin partai di seluruh daerah. Dan ketiga partai ini pula yang paling sering mencalonkan kader kadernya untuk mejadi pemimpin pemimpin di daerah daerah, baik sebagai Walikota sampai Gubernur.
Partai pertama yang akan kita bahas adalah Golkar. Golkar merupakan partai politik yang tetap konsisten menjaga suaranya setiap pemilu pasca rezim Orde Baru. Kita bisa analisis pada pemilu tahun 1999. Pada tahun 1999 Golkar mendapat jumlah kursi di DPR sebanyak 50 kursi dari total kursi 462, pada tahun 2004 perolehan jumlah kursi Golkar di DPR naik menjadi 128 kursi dari total kursi 550 dan mengantarkan Golkar menang pemilu pada tahun tersebut, dan pada tahun 2009 perolehan kursi dari Golkar turun menjadi  107 kursi dari total kursi sebanyak 560 kursi.
Kunci kesuksesan Golkar ada di kader dan karya, mengapa demikian? karena kader kader Golkar berasal dari orang orang terdidik dan semuanya adalah lulusan S1 sampai S3. Selain itu karya karya yang dibuat Gokar mampu membuat partai ini bertahan dan menekan angka opini publik yang buruk terhadap partainya. Karya tersebut adalah kaya membuat media masa seperti stasiun TV dan lain lain. Dari jumlah kursi yang di dapat Golkar semenjak tahun pemilu 1999 sampai pemilu 2009 dapat disimpulkan partai ini merupakan partai yang kuat dan selalu ada di 3 besar dalam pemilu legiselatif.
Partai kedua yang patut mendapatkan apresiasi partai yang memiliki masa depan cerah kedepannya adalah PDIP. Siapa yang tidak kenal PDIP, partai berkepala banteng ini sama seperti Golkar selalu masuk 3 besar partai yang memiliki suara terbanyak di setiap pemilu. Prestasi PDIP tidak lepas dari ideologi yang dianut PDIP yakni nasionalisme. Berikut perolehan kursi DPR yang didapat PDIP dari pemilu tahun 1999 sampai 2009. Tahun 2009 PDIP mendapat 153 kursi dari total kursi 462, sehingga PDIP berhasil menjadi pemenang Pemilu, tahun 2004 perolehan kursi PDIP menurun menjadi 109 kursi dari total kursi sebanyak 550, tahun 2009 kursi yang didapat PDIP semakin menurun menjadi 95 kursi dari total kursi yang diperebutkan sebanyak 560 kursi. Walaupun setiap pemilu kursi yang di dapat PDIP terus berkurang tapi parta ini selalu masuk 3 besar partai yang mendapat suara terbanyak disetiap pemilu.
Mayoritas pendukung PDIP berasal dari kaum buruh dan masyarakat menegah kebawah. Jumlah buruh di Indonesia sangat banyak dan PDIP selalu menjadi garda terdepan membela nasib buruh nasional sehingga hampir semua buruh di Indonesia kemungkinan besar akan mendukung PDIP. Kemudian mengapa kelas menengah kebawah banyak menyumbangkan suaranya kepada PDIP. Ini yang menarik, PDIP tidak lepas dari sosok Megawati dan Megawati adalah seorang wanita dan tidak heran putri dari Megawati yaitu Puan Maharani di gadang gadang sebagai calon kuat pengganti Megawati sebagai pemimpin PDIP kedepannya. Kembali ke konteks suara PDIP berasal dari kelas menegah kebawah, ternyata dari data wawancara yang saya terima dari salah satu kader PDIP, mayoritas masyarakat mengengah kebawah mengenal PDIP karena sosok wanitanya. Dan tidak heran Puan Maharani akan menjadi pemimpin PDIP nantinya jika PDIP tidak mau kehilangan suara dari kelas menegah kebawah.
Partai yang ketiga adalah PKS, partai yang dikenal dengan partai dakwah ini ternyata bisa kita katakan sebagai partai tersukses. Menagapa saya berani mengatakan partai tersukses, karena setiap pemilu jumlah kursi yang didapat terus mengalami kenaikan. Pada tahun 1999 awalnya PK hanya mendapat 7 kursi di DPR sehingga pada pemilu 2004 PK tidak bisa lolos pemilu, dan mau tidak mau PK harus mengganti nama dan lambang partai. Akhirnya pun pada tahun 2004 PK bertansformasi menjadi PKS. Pada tahun 2004 kursi yang didapat PKS meningkat menjadi 45 kursi dari total kursi 550. Dan pada tahun 2009 kursi PKS semakin bertambah menjadi 57 kursi dari 560 kursi yang diperbutkan dalam Pemilu Legiselatif. Dari jumlah kursi yang didapat PKS dari pemilu 1999 sampai pemilu 2009 terlihat jelas bahwa PKS adalah satu satunya partai yang konsisten tidak mengalami penurunan jumlah kursi.
Kunci keberhasilan PKS tidak lepas dari kesoldian kader kadernya yang berasal dari didikan Tarbiyahnya. Tidak disangka sangka dari pengajian pengajian yang dibentuk PKS yang hanya berisi 5 sampai 10 orang, PKS bisa melahirkan sosok yang sangat berperan penting di partai dan nasional. Partai ini pun mampu bertahan dari tsunami politik yang diterima. Bisa kita lihat ketika pemimpinnya menjadi tersangka suap, PKS tetap bertahan dan dengan cepat PKS mendapat pemimpin baru dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini membuktikan bahwa kader kader PKS sangat solid dan tidak berpatok pada satu tokoh. Selain itu PKS adalah partai yang paling konsisten terhadap ideologinya yaitu Islam. Dalam spektrum ideologi ada yang namanya nilai nilai Justifikasi (kebenaran). Dan nilai nilai justifikasi inilah yang membuat ideologi PKS bertahan ditengah pluralisme.
Keimpulan dari tulisan ini adalah partai yang memiliki masa depan cerah kedepannya adalah partai masa atau partai kader yang memiliki ideologi jelas. Jadi partai yang memiliki ideologi jelas akan tetap bertahan dan memiliki masa depan cerah kedepannya. Dan partai yang tidak memiliki ideologi jelas cendrung akan kalah dari partai yang memiliki dieologi jelas. Bisa kita ambil contoh partai Demokrat, Demokrat telah kita ketahui bersama adalah partai pemenang pemilu 2009 tapi sayangnya partai ini tidak bisa mengelola kader dan management partainya sehingga sering terjadi konflik internal didalam kubuh partai berwana biru tersbut. Partai yang mememiliki ideologi cendrung kuat di lapisan lapisan ideologinya mulai dari simpatisan, kader, dan elit partai. Sehingga lapisan struktur ideologi tersebut mampu menjalankan mesin partai dengan semestinya. Dan saya sebagai mahasiswa politik memprediksi hanya ada 3 partai politik yang memiliki ideologi jelas dan masa depan cerah yakni Golkar, PDIP, dan PKS.

Kamis, 14 Februari 2013

My Story in Kampung Inggris



My Story in Kampung Inggris

Although i do not understand about grammar and i still learn about grammar, but i want to try to write about my story in Kampung Inggris, because i have gotten best moment there with my new friends. I have ambitions that is i would like to speak English fluently and understand about English language. Finally, i went to Kampung Inggris in Pare, because Kampung Inggris is center of place to study about English fastly. I went to there with my friend, we went to from Jakarta at 15.00 pm. We need 15 hours to arrive in Kediri station, finally we arrived at 07.00 am in station. When we have arrived in Kediri station, we should to pare by becak and Puspa Indah Bus.
When we have arrived there, we were upset should register course place and dormitory, because we do not know the best course place. Finally we got mistake when we selected dormitory and course place. Actually many course place and dormitory in Kampung Inggris. Many good course place and dormitory, but there are some course place and dormitory that is bad.
The first place we visited is so bad and we are bored in that place, cause the place is so bad and curriculum of study is not good. After we looked at the condition, we move place to others place. We should loitered to find the best course place and dormitory. Finally we can found course place and dormitory, the new our course place and our dormitory is Kresna Institute and Access-es. Both Kresna and Access is best to study about English language. Not only my friend, but also I am happy, I am happy because i have gotten the new course place. For dormitory, I took dormitory in Access-es.
The first and second day in Kampung Inggris, i have not adapted with friends and environment. But after the first and second day there, I was comfortable with environment. The matter make me happy and comfortable that is I got many new friends that is kind, I just said Alhamdulillah to my god that is Allah SWT because Allah has given me a kind friends. Both men and women are kind and good. Not only friends, my course place is so comfortable and the course place is supported by teachers who are kind and smart becomes reason for me feel comfortable in Kampung Inggris.
Every day I went to course place from dormitory by bicycle. I rent bicycle Rp 50.000 for two weeks in Kampung Inggris. Bicycle is so important for me to find food, tour, play to friends’s dormitory, etc. Bicycle can be best vehicle for me there, maybe my bicycle has becomes my best friend cause always accompany me everytimes. In Kampung Inggris, we can take program of study English, such as grammer, speaking, pronunciation, reading, writing, toefl, etc. The cost of program is cheap, average for cost of study English in Kampung Inggris just Rp 35.000 for two weeks. But if average for cost of study English in Jakarta reach Rp 200.00.
I found new friends in Kampung Inggris, many friends come from some island and city. My new friends is so good, and I have enjoyed this place. I honest that my friends there is better than my friends in Jakarta. Then for food there, food of Kampung Inggris is cheap. The price of average food there is Rp 7000, but price of average food in Jakarta is Rp 12.000. Everyday I started study from 07.00 am until 17.30 pm, because I took  4 program that is grammar, pronund, speaking, and grammar HP 8. The teacher there is so kind and they think that their student is their friends. While the student think they are teacher and best friends.
After two weeks I studied Kampung Inggris, I have to come back to Jakarta, cause I have to start study in the campus. When I came back, I was sad cause my friends and me should be separated by the time. Although we just meet two weeks, but I feel this meet like two years. I was happy in Kampung Inggris, because I can study about life simply. I hope Allah will give us free time to meet again anytime.
“ I want to look at your story after you read this story “


Pandu Wibowo
Majoring in Political Science
State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta
Twitter: @pandu_wibowo
Email: panduwi_bowo@yahoo.com