Pandu Wibowo
Mahasiswa Ilmu Politik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Siapakah yang Akan Menguasai
FISIP ???
Pesta demokrasi
kampus atau di kenal dengan nama Pemira di kampus kampus akan segera di mulai.
Khusus untuk FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Pemira akan di laksanakan dalam waktu dekat ini. Penulis
akan mecoba mengajak pembaca untuk mengetahui gambaran sementara siapa kandidat yang akan berpeluang menang. Tulisan ini
tidak akan menyebutkan nama dari kandidat mana yang akan berpeluang menang, melainkan akan
membahas peta kekuatan politik di Pemira FISIP.
Melihat konteks pemilih di FISIP
UIN Jakarta kita bisa temui beberapa hal yang menarik. Saya akan membagi
beberapa pemilih menjadi 3:
Pertama, “pemilih loyal”. Pemilih loyal yang saya maksud adalah pemilih yang
tidak memikirkan kinerja baik atau kurang baiknya kandidat, yang terpenting
kandidat tersebut bisa memperjuangkan harapan dan ideologi pemilih setelah
menjadi ketua dan wakil BEM. Melirik
FISIP sendiri basis basis pemilih loyal cendrung berasal dari organisasi
oraganisasi luar kampus seperti HMI, PMII, dan IMM. Walau Pemira di kampus
tidak membawa bawa partai kampus, tapi masing masing kandidat dan masanya yang
bisa jadi berasal dari ke tiga organisasi itu berpeluang menjadi lumbung suara
utama di Pemira. Jadi jika masing masing dari ketiga oraganisasi itu memiliki
kader kader yang cukup banyak, bisa menjamin lumbung suara kandidat yang
didukungnya di Pemira.
Kedua, “pemilih atas dasar kerjasama atau kontrak politik”. Pemilih ini
cendrung berasal dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang memiliki anggota cukup
banyak di dalam struktur UKM tersebut. Jadi dalam sosialisasinya masing masing
kandidat melakukan kerjasama dengan beberapa UKM kampus dengan berbagai kontrak
politik. Jadi setelah pihak UKM melakukan kerja sama dengan kandidat, mereka
melakukan kesepakatan. Anggota yang berasal dari UKM tersebut akan mendukung
kandidat dan jika kandidat tersebut menang di Pemira, kandidat tersebut akan
memberikan jabatan kepada beberapa anggota UKM dikepengurusan BEM Fakultas dan
jurusan untuk membangun Fakultas dan Jurusan bersama sama. Kerja sama ini sebenarnya sah sah saja,
karena kerja sama ini bertujuan untuk sama sama membangun Fakultas dan jurusan.
Ketiga, “pemilih mengambang”. Pemilih mengambang inilah yang sulit di
tebak, karena pemilih ini mungkin bukan berasal dari UKM atau organisasi
lainnya, melainkan mereka tidak mengikuti kegiatan tersebut. Kemudian kandidat
manakah yang akan mereka dukung ? Kita bisa analisis ini dengan beberapa teori,
salah satunya adalah teori Rational Choice.
Teori ini mengatakan bahwa sebelum individu memilih sesuatu, individu tersebut
akan memikirkan keuntungan dan kerugiannya terlebih dahulu. Melihat konteks
FISIP, pemilih mengambang ini bisa dikatakan adalah pemilih sesungguhnya.
Karena mereka memilih bukan karena ikatan organisasi atau UKM, mereka ingin memilih
tapi mereka tidak mau terjun ke politik kampus . Pemilih mengambang ini
cendrung ingin merasakan hasil kerja kandidat saja setelah menang di Pemira.
Kembali ke
judul tulisan “Siapakah yang Menguasi
FISIP ???”. Yang akan menguasai atau yang akan menang Pemira adalah
kandidat yang bisa merangkul semua golongan baik itu dari organisasi manapun,
UKM, dan seluruh mahasiswa FISIP. Para pemilih cendrung akan memilih kandidat
yang netral dan jika menang bisa mengajak kandidat lain yang kalah dan masanya
untuk sama sama membangun FISIP satu tahun kedapan. Selain itu prestasi dan
nama masing masing kandidat bisa menjadi modal untuknya agar bisa menarik hati
para pemilih. Pemilih FISIP berbeda dengan pemilih rakyat biasa, karena mereka
berasal dari orang berpendidikan dan tahu mana yang baik dan buruk. Prestasi
yang dimiliki masing masing kandidat pun bisa menjadi tolak ukur bagi mereka
ketika memimpin kepengurusan BEM FISIP satu tahun kedepan.
Pesan penulis
adalah kandidat yang menang nanti harus bisa melakukan program kerja dengan
benar, jangan sampai program kerja berhenti ditengah jalan atau sama sekali
tidak berjalan. Kemudian bagi kandidat yang menang nanti, mereka harus bisa
merangkul semua mahasiswa FISIP baik dari kandidat yang kalah, UKM, dan
mahasiswa FISIP untuk membangun dan mendukung program kerja BEM dengan bersama
sama. Dan yang terakhir yang paling penting kandidat yang menang harus menepati
janji janjinya dan menjalankah perogram kerja dengan jujur dan amanah.
Pandu Wibowo
Mahasiswa jurusan Ilmu Politik
Ketua Himpunan Diskusi Mahasiswa
Twitter: @pandu_wibowo