Minggu, 10 Maret 2013

Masa depan PDIP, Golkar, dan PKS lebih Cerah Ketibang Partai Lainnya



Masa depan PDIP, Golkar, dan PKS lebih Cerah Ketibang Partai Lainnya

Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan di bentuk oleh sekelompok warga negara secara sukarela atas dasar cita cita yang sama yaitu membuat negara sejahtera. Partai politik adalah kendaraan politik dalam ruang lingkup Demokrasi untuk mendapatkan kekuasaan (power) di sebuah negara. Tapi seiring berjalannya waktu partai politik terbagi manjadi 2 kekuatan besar, yakni partai masa dan partai kader. Dalam tulisan dan analisis ini penulis akan mengajak pembaca melihat masa depan partai kader dan partai masa.
Sebelum kita melihat masa depan partai masa dan partai kader di Indonesia, mari kita lihat deinisi dari kedua partai tersebut.
Partai masa adalah partai yang mengutamakan kuantitas maupun simpatisan partai dan pada umumnya mereka berasal dari bermacam macam lini aliran politik, karena ideologi yang di anut atau di emban oleh partai masa tidak menjadi perhatian bagi partai ini. Ideologi partai masa cendrung tidak jelas karena partai ini lebih mementingkan masa ketibang mempertahankan ideologi.
Partai kader adalah partai yang megutamakan kuantitas maupun simpatisan partai dan pada umumnya partai ini tidak segan memecat anggota jika melangggar dari norma partai. Partai kader merupakan partai yang mengutamakan ideologi partai sebagai kekuatannya ketibang masa yang di dapat, jadi tidak heran jika partai kader selalu kalah dengan partai masa dalam pemilu. Tapi menurut saya walaupun kalah dengan partai masa partai kader lebih memilih masa depan paling cerah ketibang beberapa partai masa yang ada di Indonesiam, karena jika kader kader yang didapat partai kader setiap tahun bertambah akan membuat partai ini semakin solid dan akan kader kader yang banyak tersebut akan menyumbangkan suara setianya di pemilu.
Melihat konteks Indonesia, Indonesia memiliki banyak sekali partai politik. Semenjak jatuhnya rezim Orde Baru aspirasi politik masyarakat Indonesia sangat besar. Tapi walaupun banyak sekali partai politik di Indonesia, partai partai politik tersebut sayangnya tidak memiliki idoelogi yang jelas. Mereka lebih megutamakan mendapat masa yang banyak ketibang memperjelas ideologinya. Dari fenomena tersebut timbulah sebuah pertanyaan apakah partai masa akan terus menang dari partai kader walau ideologi yang dianut partai masa tidak jelas?. Pertanyaan yang kedua apakah partai kader mampu mengalahkan partai masa di masa depan ? Dari dua pertanyaan tersebut mari kita analisis  berasama.
Saya sebagai penulis melihat hanya ada 3 partai politik yang memiliki masa depan cerah dari banyaknya partai politik di Indonesia. Partai partai politik tersebut antara lain adalah Golkar, PDIP, dan PKS. Ketiga partai ini merupakan payung politik yang sangat kuat dan tidak bisa hancur walaupun masalah yang diterima. Kekuatan yang dimiliki ketiga partai ini tidak lepas dari kader kader partainya yang mampu menjalankan mesin partai di seluruh daerah. Dan ketiga partai ini pula yang paling sering mencalonkan kader kadernya untuk mejadi pemimpin pemimpin di daerah daerah, baik sebagai Walikota sampai Gubernur.
Partai pertama yang akan kita bahas adalah Golkar. Golkar merupakan partai politik yang tetap konsisten menjaga suaranya setiap pemilu pasca rezim Orde Baru. Kita bisa analisis pada pemilu tahun 1999. Pada tahun 1999 Golkar mendapat jumlah kursi di DPR sebanyak 50 kursi dari total kursi 462, pada tahun 2004 perolehan jumlah kursi Golkar di DPR naik menjadi 128 kursi dari total kursi 550 dan mengantarkan Golkar menang pemilu pada tahun tersebut, dan pada tahun 2009 perolehan kursi dari Golkar turun menjadi  107 kursi dari total kursi sebanyak 560 kursi.
Kunci kesuksesan Golkar ada di kader dan karya, mengapa demikian? karena kader kader Golkar berasal dari orang orang terdidik dan semuanya adalah lulusan S1 sampai S3. Selain itu karya karya yang dibuat Gokar mampu membuat partai ini bertahan dan menekan angka opini publik yang buruk terhadap partainya. Karya tersebut adalah kaya membuat media masa seperti stasiun TV dan lain lain. Dari jumlah kursi yang di dapat Golkar semenjak tahun pemilu 1999 sampai pemilu 2009 dapat disimpulkan partai ini merupakan partai yang kuat dan selalu ada di 3 besar dalam pemilu legiselatif.
Partai kedua yang patut mendapatkan apresiasi partai yang memiliki masa depan cerah kedepannya adalah PDIP. Siapa yang tidak kenal PDIP, partai berkepala banteng ini sama seperti Golkar selalu masuk 3 besar partai yang memiliki suara terbanyak di setiap pemilu. Prestasi PDIP tidak lepas dari ideologi yang dianut PDIP yakni nasionalisme. Berikut perolehan kursi DPR yang didapat PDIP dari pemilu tahun 1999 sampai 2009. Tahun 2009 PDIP mendapat 153 kursi dari total kursi 462, sehingga PDIP berhasil menjadi pemenang Pemilu, tahun 2004 perolehan kursi PDIP menurun menjadi 109 kursi dari total kursi sebanyak 550, tahun 2009 kursi yang didapat PDIP semakin menurun menjadi 95 kursi dari total kursi yang diperebutkan sebanyak 560 kursi. Walaupun setiap pemilu kursi yang di dapat PDIP terus berkurang tapi parta ini selalu masuk 3 besar partai yang mendapat suara terbanyak disetiap pemilu.
Mayoritas pendukung PDIP berasal dari kaum buruh dan masyarakat menegah kebawah. Jumlah buruh di Indonesia sangat banyak dan PDIP selalu menjadi garda terdepan membela nasib buruh nasional sehingga hampir semua buruh di Indonesia kemungkinan besar akan mendukung PDIP. Kemudian mengapa kelas menengah kebawah banyak menyumbangkan suaranya kepada PDIP. Ini yang menarik, PDIP tidak lepas dari sosok Megawati dan Megawati adalah seorang wanita dan tidak heran putri dari Megawati yaitu Puan Maharani di gadang gadang sebagai calon kuat pengganti Megawati sebagai pemimpin PDIP kedepannya. Kembali ke konteks suara PDIP berasal dari kelas menegah kebawah, ternyata dari data wawancara yang saya terima dari salah satu kader PDIP, mayoritas masyarakat mengengah kebawah mengenal PDIP karena sosok wanitanya. Dan tidak heran Puan Maharani akan menjadi pemimpin PDIP nantinya jika PDIP tidak mau kehilangan suara dari kelas menegah kebawah.
Partai yang ketiga adalah PKS, partai yang dikenal dengan partai dakwah ini ternyata bisa kita katakan sebagai partai tersukses. Menagapa saya berani mengatakan partai tersukses, karena setiap pemilu jumlah kursi yang didapat terus mengalami kenaikan. Pada tahun 1999 awalnya PK hanya mendapat 7 kursi di DPR sehingga pada pemilu 2004 PK tidak bisa lolos pemilu, dan mau tidak mau PK harus mengganti nama dan lambang partai. Akhirnya pun pada tahun 2004 PK bertansformasi menjadi PKS. Pada tahun 2004 kursi yang didapat PKS meningkat menjadi 45 kursi dari total kursi 550. Dan pada tahun 2009 kursi PKS semakin bertambah menjadi 57 kursi dari 560 kursi yang diperbutkan dalam Pemilu Legiselatif. Dari jumlah kursi yang didapat PKS dari pemilu 1999 sampai pemilu 2009 terlihat jelas bahwa PKS adalah satu satunya partai yang konsisten tidak mengalami penurunan jumlah kursi.
Kunci keberhasilan PKS tidak lepas dari kesoldian kader kadernya yang berasal dari didikan Tarbiyahnya. Tidak disangka sangka dari pengajian pengajian yang dibentuk PKS yang hanya berisi 5 sampai 10 orang, PKS bisa melahirkan sosok yang sangat berperan penting di partai dan nasional. Partai ini pun mampu bertahan dari tsunami politik yang diterima. Bisa kita lihat ketika pemimpinnya menjadi tersangka suap, PKS tetap bertahan dan dengan cepat PKS mendapat pemimpin baru dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini membuktikan bahwa kader kader PKS sangat solid dan tidak berpatok pada satu tokoh. Selain itu PKS adalah partai yang paling konsisten terhadap ideologinya yaitu Islam. Dalam spektrum ideologi ada yang namanya nilai nilai Justifikasi (kebenaran). Dan nilai nilai justifikasi inilah yang membuat ideologi PKS bertahan ditengah pluralisme.
Keimpulan dari tulisan ini adalah partai yang memiliki masa depan cerah kedepannya adalah partai masa atau partai kader yang memiliki ideologi jelas. Jadi partai yang memiliki ideologi jelas akan tetap bertahan dan memiliki masa depan cerah kedepannya. Dan partai yang tidak memiliki ideologi jelas cendrung akan kalah dari partai yang memiliki dieologi jelas. Bisa kita ambil contoh partai Demokrat, Demokrat telah kita ketahui bersama adalah partai pemenang pemilu 2009 tapi sayangnya partai ini tidak bisa mengelola kader dan management partainya sehingga sering terjadi konflik internal didalam kubuh partai berwana biru tersbut. Partai yang mememiliki ideologi cendrung kuat di lapisan lapisan ideologinya mulai dari simpatisan, kader, dan elit partai. Sehingga lapisan struktur ideologi tersebut mampu menjalankan mesin partai dengan semestinya. Dan saya sebagai mahasiswa politik memprediksi hanya ada 3 partai politik yang memiliki ideologi jelas dan masa depan cerah yakni Golkar, PDIP, dan PKS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar