Senin, 11 Februari 2013

PKS Akan Menjadi Partai Terbaik Jika LHI Mampu Membuktikan Dirinya Tidak Bersalah




PKS Akan Menjadi Partai Terbaik Jika LHI Mampu Membuktikan Dirinya Tidak Bersalah

Sebelum Presiden PKS yaitu Luthfi Hasan Ishaq dijadikan tersangka suap daging sapi impor oleh KPK, PKS menargetkan 3 besar di pemilu 2014 mendatang. Tapi seakan target dan harapan PKS tersebut harus dikubur sementara waktu karena pentolan PKS yaitu Luthfi Hasan Ishaq dijadikan tersangka korupsi oleh KPK. Penangkapan LHI sapaan dekat Luthfi membuat geger rakyat Indonesia tak terkecuali kader kader PKS sendiri. Dalam waktu singkat pun PKS mendapat cacian dan hinaan dari beberapa masyarakat karena kasus tersebut. Sementara kader PKS pun harus memasang telinga tebal untuk menerimanya.
Ujian berat yang diterima PKS diawal tahun 2013 benar benar menguji kader dan simpatisan PKS. Dari ujian tersebut timbulah sebuah pertanyaan, apakah PKS akan ditinggal kader dan simpatisannya? Pertanyaan itu pun langsung direspon oleh kader kader partai dakwah tersebut. Para kader PKS yakin  ujian yang diterima PKS ini malah mempererat kesolidan kader. Keyakinan kader kader PKS itu pun terbukti, walau PKS mendapat cacian dari berbagai kalangan, tapi secara mengejutkan PKS mampu menjawab ujian tersebut dengan perilaku positive.
Terpilihnya Anis Mata sebagai presiden PKS yang baru ternyata benar benar membawa aroma positive untuk partai dakwah tersebut. Pasalnya Anis Mata langsung mengundurkan diri dari wakil ketua DPR RI dan anggota DPR RI. Ini membuktikan bahwa  pemimpin dan kader PKS tidak haus kekuasaan seperti partai partai lain. Bisa kita lihat, mundurya Anis Mata dari kursi wakil ketua DPR ternyata banyak sekali yang ingin memperebutkan kursi wakil ketua DPR tersebut. Kemudian mundurnya LHI dari Presiden PKS pun membuktikan bahwa LHI benar benar ingin serius dan fokus terhadap masalah yang menjeratnya. Selain itu LHI tidak ingin mencoreng nama partainya. Walaupun LHI dinyatakan bersalah, tapi sikap ini patut dicontoh oleh kader kader partai lain, jika ada kader yang terlibat korupsi atau masalah harus keluar jangan tunggu vonis terlebih dahulu, itu baru yang namanya memiliki jiwa kesatria.
Senarnya jika kita runtut kebaikan dan keburukan PKS, kita harus jujur dan tanya kepada hati nurani kita bahwa lebih banyak kebaikan yang dilakukan PKS ketibang keburukannya. Sekarang bisa kita tanya kepada rakyat Indonesia, partai mana yang paling semangat dan berani mendukung kemerdekaan Palestina dari zionis Israel. Dari 10 partai politik yang akan mengikuti pemilu 2014 mendatang saya tidak melihat Partai Demokrat, PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, Hanura melakukan pembelaan kepada Palestina. Kemudian saya juga tidak melihat partai partai Islam seperti PPP, PKB, dan PAN memiliki semangat yang begitu besar seperti PKS untuk membela Palestina. Padahal membela dan membantu saudara kita yang sedang mengalami musibah adalah hal wajib bagi seorang muslim.
Tidak hanya membela Palestina, untuk membantu saudara saudara kita di tanah air pun PKS selalu menjadi garda terdepan. Bisa kita ambil contoh, bencana banjir di Jakarta beberapa minggu yang lalu menyentak hati kader dan simpatisan PKS untuk turun membantu korban. Kader dan simpatisan PKS yang turun membantu pun lebih banyak dari kader dan simpatisan partai lain. Tidak hanya banjir, bencana bencana lain pun PKS selalu menjadi garda terdepan untuk membantu korban, dan PKS pun selalu paling banyak menyumbangkan kadernya untuk membantu korban. Ini membuktikan bahwa PKS yang sebenarnya adalah selalu dekat dan melayani masyarakat Indonesia.
Setelah penetapan LHI sebagai tersangka suap daging sapi nampaknya membuat mata rakyat Indonesia terbuka untuk melihat isi dan kualitas sebenarnya PKS. Pasalnya PKS tidak butuh waktu lama untuk memilih pemimpin baru pasca LHI mundur dari presiden PKS. Dengan cepat majelis syuro, kader, dan pengurus partai  menunjuk Anis Mata menjadi Presiden PKS yang baru. Ini membuktikan bahwa PKS tidak berpatok pada sosok pemimpin, dan PKS mampu bangkit walau pemimpinnya terkena masalah. Coba kita lihat partai lain, jika sosok pemimpinnya sudah tidak popular di mata masayarakat atau pemimpinnya terkena masalah pasti partainya akan kehilangan semangat perjuangannya. Bisa kita ambil contoh ada suatu partai yang berinisial N*SD*M, ketika figure dari partai ini keluar membuat partai ini seakan terkotak kotakak dan pecah. Kemudian partai berinisial P*N, dulu partai ini kuat tapi setelah pentolannya sudah tidak popouler, partai ini malah terus turun dukungannya. Ada lagi partai berinisial P*B, ketika pemimpinnya wafat, partai ini seakan bersekat menjadi dua, ada kader yang mendukung sosok ini dan ada kader yang mendukung sosok itu. Sedangkan PKS walau pemimpinya terkena masalah, PKS mampu bangkit dengan cepat dan kader kader PKS makin solid dan tidak pecah. Kesolidan kader PKS nampaknya menjadi kunci bagi PKS untuk bertahan di negeri pluralisme ini.
Menurut saya sebagai mahasiswa ilmu politik beranggapan, LHI masih bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, karena sampai saat ini KPK belum menemukan bukti kuat untuk menyeret LHI sebagai terdakwa. Jika LHI mampu membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah ini akan membawa PKS menjadi partai terbaik di Indonesia. Pasalnya walau hanya terbukti menjadi tersangka PKS langsung melakukan hal hal positive. Dan hal hal yang dilakukan PKS seakan membuka mata masyarakat Indonesia bahwa PKS memiliki kesolidan kader yang kuat dan memiliki management partai yang rapih dibandingkan partai lain di Indonesia.
Saya yakin ujian ini dari Allah untuk PKS, dan saya berharap jika memang benar LHI tdak bersalah, LHI harus cepat mebuktikannya. Dengan itu Insyaallah mata dan hati masyarakat Indonesia akan terbuka dengan PKS. Mereka akan sadar bahwa partai inilah yang pantas dipilih dan memimpin Indonesia. Dan bukan tidak mungkin 2014 atau 2019 PKS bisa menjadi pemenang pemilu. Dan untuk kata kata terakhir saya mengatakan ujan yang diterima PKS sama saja membangunkan singa yang sedang tidur.
Pandu Wibowo
Mahasiswa FISIP UIN Ssyarif Hidayatullah Jakarta
Ketua Himpunan Diskusi Mahasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar