Resolusi 2013 Untuk Persatuan Sepak Bola Indonesia
Tahun yang baru merupakan harapan
baru, khususnya harapan untuk persatuan sepak bola Indonesia. Carut marut persepakbolaan
tanah air dalam kurun waktu satu tahun terakhir seakan membuat nama sepak bola
Indonesia semakin buruk dimata Asia dan dunia. Selain itu prestasi Timnas sepak
bola Indonesia pun bisa dikatakan buruk sepanjang masa. Masih ingatkah kita
beberapa bulan yang lalu, ketika Timnas kita dibantai oleh Bahrain 10-0 hanya
karena Timnas tidak diisi pemain terbaik. Selain itu Timnas pun harus menelan
pil pahit ketika dikalahkan oleh Malaysia 2-0 dipiala AFF, sehingga membuat
Timnas gagal melaju ke fase berikutnya.
Dualisme Kepengurusan mengawali
masalah internal sepak Bola Indonesia yang diikuti dualisme kompetisi, dan
dualisme Timnas. Keluarnya 4 exco PSSI dan mendirikan PSSI tandingan yaitu KPSI
seakan memecah belah sepak bola tanah air. Masalah dualisme seakan tidak ingin
diselesaikan sampai salah satu dari kubuh tersebut memenagkan persaingan. Johar
Arifin dari kubuh PSSI mencoba keras mempertahankan rezim kekuasaannya,
sementara kubuh Na Layla dari KPSI berusaha merebut tahta kekuasaan PSSI dari
kubuh Johar.
Berbagai penengah konflik antara
PSSI dan KPSI seperti AFC dan FIFA sudah melakukan yang terbaik agar sepak bola
Indonesia bisa bersatu lagi. AFC membentuk Join Committe untuk menyelesaikan
konflik tersebut, tapi akhirnya anggota Join Committe pun malah selalu berbeda
pendapat dalam menyelesaikan konflik, sehingga konflik tersebut tak kunjung
terselesaikan. FIFA pun sudah memperingati sepak bola Indonesia agar
menyelesaikan konflik pada tanggal 10 Desember 2012 yang lalu. Jika Indonesia
gagal menyelesaikan konflik, sepak bola Indonesia akan dikenakan sanksi oleh
FIFA. Tapi nyatanya, kedua kubuh baik itu PSSI dan KPSI gagal meredam ego untuk
menyatukan kembali sepak bola Indonesia. Sampai tenggang waktu yang ditentukan,
lagi lagi pengerus sepak bola Indonesia gagal menyelesaikan masalah. Tapi sepak
bola Indonesia patut bersyukur bahwa FIFA telah memberikan waktu tambahan
sampai Februari 2013 agar konflik bisa diselesaikan.
Harapan Seluruh Masyarakat Pecinta sepak Bola Indonesia Tahun 2013
Tahun 2013 harus dijadikan tahun
untuk perdamaian dan persatuan sepak bola Indonesia. Pengurus yang berkonflik
harus sadar bahwa pembangunan sepak bola dan prestasi lebih penting ketibang
berkonflik demi mendapat kekuasaan. Masyarakat pecinta sepak bola Indonesia
berharap pada tahun 2013 ini, PSSI dan KPSI mampu duduk bersama dan mencari
jalan keluar masalah serta menyatukan pemikiran demi masa depan sepak bola
Indonesia. FIFA telah memberikan waktu tambahan agar masing masing pengurus
sepak bola Indonesia mampu menyelesaikan konflik. 2013 harus dijadikan
kesempatan oleh petinggi petinggi sepak bola agar Indonesia tidak dikenakan
sanksi oleh FIFA.
PSSI dan KPSI harus lihat
semangat dan keikhlasan dukungan dari pecinta sepak bola tanah air. Indonesia
memang bukan Spanyol dan Brazil yang prestasi sepak bolanya terbaik didunia.
Walaupun Sepak bola dan Timnas kita kurang prestasi tapi pecinta sepak bola
Indonesia tetap setia dan semangat untuk mendukung Timnasnya diberbagai
pertandingan. Tidak ada ego, tidak ada haus kekuasaan, dan tidak ada
kecurangan, demi prestasi dan masa depan sepak bola Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar